Wednesday, October 26, 2016

Adab Ketika Buang Hajat dan Kencing

 

 duniaislam.org.com

Sahabat dunia islam, dalam islam selain mengajarkan tata cara beribadah dan hukum yang berkaitan dengan ibadah kita juga di ajarkan tentang adab dalam kehidupanya. Seseorang yang punya akhlak yang baik adalah seimbangnya mengerjakan ibadah dan menjaga sopan santun atau yang biasa di sebut adab. Sesuai judul di atas tentang  Adab Ketika Buang Hajat dan Kencing dalam islam juga di atur. Tujuanya adalah mencerminkan kehidupan secara islami yang mengajarkan tentang akhlak yang baik.

Secara garis besar Adab Ketika Buang Hajat maupun kencing hendaknya tidak menghadap kiblat dan juga tidak membelakanginya. Di anjurkan ketika buang hajat di tempat yang sudah di sediakan seperti Toilet dll,  Apabila di tempat terbuka kencing maupun BAB ( buang air besar) hendaknya tidak di lakukan di air yang diam, di bawah pohon berbuah, di jalan, di tempat bernaung, di lobang. Dan hendaknya tidak berbicara saat kencing dan tidak menghadap ke matahari dan bulan serta tidak membelakanginya.

Adapun secara terperinci hendaklah ia mengikuti 10 adab ketika buang hajat berikut ini. Semoga bermanfaat.

Pertama: Menutup diri dan menjauh dari manusia ketika buang hajat.
 Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika safar, beliau tidak menunaikan hajatnya di daerah terbuka, namun beliau pergi ke tempat yang jauh sampai tidak nampak dan tidak terlihat”

Kedua: Tidak membawa sesuatu yang bertuliskan nama Allah.
Seperti memakai cincin yang bertuliskan nama Allah dan semacamnya. Hal ini terlarang karena kita diperintahkan untuk mengagungkan nama Allah dan ini sudah diketahui oleh setiap orang secara pasti. Allah Ta’ala berfirman,
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj: 32)

Ketiga: Membaca basmalah dan meminta perlindungan pada Allah (membawa ta’awudz) sebelum masuk tempat buang hajat.
Ini jika seseorang memasuki tempat buang hajat berupa bangunan. Sedangkan ketika berada di tanah lapang, maka ia mengucapkannya di saat melucuti pakaiannya.
Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki tempat buang hajat, lalu ia ucapkan “Bismillah”.

Keempat: Masuk ke tempat buang hajat terlebih dahulu dengan kaki kiri dan keluar dari tempat tersebut dengan kaki kanan.
Untuk dalam perkara yang baik-baik seperti memakai sandal dan menyisir, maka kita dituntunkan untuk mendahulukan yang kanan. Sebagaimana terdapat dalam hadits,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap  perkara (yang baik-baik).


No comments:

Post a Comment