duniaislam.org.com
Sahabat dunia islam, dalam islam selain
mengajarkan tata cara beribadah dan hukum yang berkaitan dengan ibadah
kita juga di ajarkan tentang adab dalam kehidupanya. Seseorang yang
punya akhlak yang baik adalah seimbangnya mengerjakan ibadah dan menjaga
sopan santun atau yang biasa di sebut adab. Sesuai judul di atas
tentang Adab Ketika Buang Hajat dan Kencing dalam islam juga di atur.
Tujuanya adalah mencerminkan kehidupan secara islami yang mengajarkan
tentang akhlak yang baik.
Secara garis besar Adab Ketika Buang Hajat
maupun kencing hendaknya tidak menghadap kiblat dan juga tidak
membelakanginya. Di anjurkan ketika buang hajat di tempat yang sudah di
sediakan seperti Toilet dll, Apabila di tempat terbuka kencing maupun
BAB ( buang air besar) hendaknya tidak di lakukan di air yang diam, di
bawah pohon berbuah, di jalan, di tempat bernaung, di lobang. Dan
hendaknya tidak berbicara saat kencing dan tidak menghadap ke matahari
dan bulan serta tidak membelakanginya.
Adapun secara terperinci hendaklah ia mengikuti 10 adab ketika buang hajat berikut ini. Semoga bermanfaat.
Pertama: Menutup diri dan menjauh dari manusia ketika buang hajat.
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Kami pernah keluar bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika safar, beliau tidak
menunaikan hajatnya di daerah terbuka, namun beliau pergi ke tempat yang
jauh sampai tidak nampak dan tidak terlihat”
Kedua: Tidak membawa sesuatu yang bertuliskan nama Allah.
Seperti memakai cincin yang bertuliskan
nama Allah dan semacamnya. Hal ini terlarang karena kita diperintahkan
untuk mengagungkan nama Allah dan ini sudah diketahui oleh setiap orang
secara pasti. Allah Ta’ala berfirman,
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj: 32)
Ketiga: Membaca basmalah dan meminta perlindungan pada Allah (membawa ta’awudz) sebelum masuk tempat buang hajat.
Ini jika seseorang memasuki tempat buang
hajat berupa bangunan. Sedangkan ketika berada di tanah lapang, maka ia
mengucapkannya di saat melucuti pakaiannya.
Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Penghalang antara pandangan jin dan
aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki
tempat buang hajat, lalu ia ucapkan “Bismillah”.”
Keempat: Masuk ke tempat buang hajat terlebih dahulu dengan kaki kiri dan keluar dari tempat tersebut dengan kaki kanan.
Untuk dalam perkara yang baik-baik
seperti memakai sandal dan menyisir, maka kita dituntunkan untuk
mendahulukan yang kanan. Sebagaimana terdapat dalam hadits,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir
rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).”
No comments:
Post a Comment